Sebuah Renungan
Masyaallah, tanpa terasa, Rafa sudah tumbuh menjadi anak manis, ramah, dan suka bercerita. Karena Mama bekerja, Mama gak selalu bisa mendampingi Rafa dan suka lupa membeli buah kesukaan Rafa. Mama juga gak selalu bisa membacakan buku cerita buat Rafa dan menemani Rafa bermain. Menulis jurnal ini membuat Mama memikirkan banyak hal, mengingat kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama yang mungkin sepele tapi sangat berharga buat Mama. Mama bersyukur punya anak seperti Rafa. Mama akan terus belajar mendampingi Rafa dan mewujudkan cita-cita Rafa.
Toilet Training
Setelah genap berusia 2 tahun, Rafa mulai belajar toilet training. Pertama-tama diawali dengan tidak memakai pospak (popok sekali pakai) pada waktu siang hari. Mama mengajarkan Rafa untuk bilang “pipis, pipis” kalau mau buang air kecil, berjalan ke toilet, dan melepas celana. Pada awalnya, Rafa masih sering ngompol di celana. Tidak apa-apa, Rafa. Kita ulangi lagi belajarnya. Mama juga mengajarkan lagu-lagu tentang toilet training jadi Rafa selalu ingat untuk pipis di toilet.
Setelah berhasil tidak ngompol di celana saat siang hari, Rafa lalu belajar tidak pakai pospak di malam hari. Alhamdulillah, Rafa berhasil lulus latihan berkemih dalam waktu yang relatif singkat.
Pst, waktu itu, Rafa masih belum mau buang air besar di toilet. Setiap mau BAB, Rafa mengambil pospak, memakainya, dan BAB di belakang pintu kamar! Oke Rafa, berikutnya, kita belajar buang air besar di toilet yaa…
Buah Favorit bersama Orang Favorit
Kemarin Rafa tidak makan buah karena Mama belum sempat belanja. Sebetulnya ada sisa buah durian beku favorit Rafa di kulkas. Karena Rafa masih batuk, Rafa belum boleh makan makanan dingin.
Hari ini hari istimewa karena Emak datang ke rumah baru Rafa. Emak suka banget makan buah-buahan, jadi Mama dan Rafa menyiapkan sop buah spesial buat Emak. Sop buah ini terbuat dari berbagai buah-buahan: ada melon, nangka, alpukat, kelapa, dan strawberi. Lalu, dikasih susu kental manis dan es batu. Rasanya segar sekali. Rafa menghabiskan 2 gelas sop buah. Rafa paling suka makan kelapa dan melon karena rasanya manis dan kriuk-kriuk. Emak juga membawa buah sawo yang pohonnya tumbuh di belakang rumah Emak. Rasanya manis sekali. Rafa baru pertama kali ini makan sawo, mungkin akan jadi buah favorit Rafa juga.
Buah favorit Rafa adalah buah-buahan yang dimakan bersama dengan orang-orang kesayangan.
Merajut Kenangan
Besok, Emak akan datang dari Subang. Emak adalah ibunya Mama atau Nenek Rafa. Rafa sudah kangen sekali dengan Emak jadi Rafa banyak bercerita waktu liburan di Subang.
Liburan di rumah Emak sungguh seru! Rafa bisa main ke sawah dan berlari di pematang. Ini gak mudah loh, karena badan kita harus seimbang. Kalau tidak, bisa jatuh tercebur ke sawah yang penuh lumpur. Di Subang, Rafa juga bisa bermain bersama kakak-kakak sepupu Aa Ale dan Aa Adra. Aa Ale pandai bermain games, sedangkan Aa Adra pandai bermain rubriks. Rafa bisa seharian main di rumah Aa Ale dan Aa Adra.
Rafa juga merasa kangen dengan rumah lama di Mampang. Rafa kangen bermain bersama kakak-kakak tetangga yang baik hati seperti Kak Fina, Kak Dhifa dan Lintang. Rafa juga kangen minum teh sore-sore di halaman rumah bersama Bunda Iing, Umi Vira dan Tante Asih.
Alhamdulillah, Rafa dikelilingi orang-orang baik yang sayang sekali sama Rafa.
Buku Gudangnya Ilmu
Hari Rabu kemarin, Rafa mengunjungi Perpustakaan Sekolah Tetum Bunaya untuk meminjam buku. Bukunya banyaaak sekali, Rafa terlihat senang memilih satu per satu buku yang akan dipinjam. Pilihan terakhir tetap jatuh pada buku “Kakak Kecil” yang sebelumnya sudah dipilih. Rafa juga suka banget dengan ruangan membaca kecil yang ada di atas tangga; seperti membaca di rumah pohon! Di Perpustakaan Sekolah Tetum Bunaya juga ada model tengkorak manusia. Rafa antusias sekali melihatnya bahkan ingin meminjamnya ke rumah. Tentu saja hal itu tidak diperbolehkan. Namun, Rafa cukup senang pada saat diberitahu bahwa kalau sekolah di Tetum, Rafa akan belajar tentang tengkorak ini.
Hari Kamis malam, Rafa membaca buku “Kakak Kecil” bersama Mama di rumah. Buku ini bercerita kalau di beberapa suku di Indonesia, panggilan kakak atau adik itu tidak tergantung umur melainkan tergantung pada silsilah dalam keluarga. Rafa juga kakak kecil, loh dan dipanggil Aa Rafa oleh adik-adik sepupu jauh. Padahal, adik sepupu ini ada yang sudah SMA, kuliah, bahkan sudah berkeluarga!
Ya Allah, Berkahilah Kami dengan Keturunan yang Shalih / Shalihah
Setiap hari, Rafa mengawali pagi dengan membaca doa bangun tidur. Alhamdulillah, Rafa bisa bangun pagi dengan perasaan sehat dan segar. Karena masih agak mengantuk, biasanya Rafa ditemani Mama untuk membaca doa. Rafa sudah dapat menghafal banyak doa sehari-hari seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sesudah wudhu, doa keluar rumah, doa naik kendaraan, doa sebelum tidur dan doa bangun tidur, doa untuk orang tua dan doa keselamatan di dunia dan akhirat. Kita berdoa untuk meminta perlindungan kepada Allah, dan sebagai ucapan syukur atas nikmat yang kita terima.
Rafa suka belajar membaca Al Quran dengan metode Qordobana karena cara menghafalnya seru! Menghafal huruf-huruf hijaiah dilakukan dengan menyanyi riang dan sambil pukul-pukul meja sebagai gendang. Rafa belajar baca Qur’an bersama Mama setelah sholat Maghrib. Rafa juga sudah hafal surat Al Fatihah dan beberapa surat pendek, tapi masih sering lupa. Jadi harus sering diulang.
Rafa juga belajar sholat berjamaah bersama Abi, Mama dan Kakak Athar. Rafa suka sekali kalau ditugaskan membaca iqomat sebelum shalat. Alhamdulillah sekarang Rafa sudah mulai mengikuti gerakan sholat dari takbiratul ihram sampai salam. Sebelumnya, Rafa sering kabur ditengah-tengah sholat karena merasa bosan. Rafa, Rafa. Ada-ada saja kelakuannya.
Memilih Buku
Hari ini, Mama cerita ke Rafa kalau Rafa boleh meminjam buku dari Perpustakaan Sekolah Tetum Bunaya untuk dibaca bersama Mama dan Abi. Mama memperlihatkan satu per satu sampul buku yang boleh dipinjam dan membacakan judulnya. Rafa suka sekali dengan gambar buku “Kakak Kecil” lalu Mama menceritakan sinopsis buku ini. Rafa terlihat suka dan langsung ingin meminjamnya. Mama pikir, Rafa boleh pinjam 2 buku: satu untuk dibaca bersama Mama, satu dibaca bersama Abi. Jadi Mama dan Rafa memilih satu buku lagi berjudul “Aksa dan Titik”. Kami akan membaca buku bersama-sama karena Rafa masih belum bisa membaca.
Makanan Kesukaanku
Pekan ini adalah pekan kedua Rafa tinggal di rumah baru. Karena kondisi rumah yang masih berantakan dan banyak barang-barang yang belum ketahuan letaknya, Mama sering pesan makanan antar untuk makan siang dan makan malam.
Hari Sabtu, Rafa sarapan dengan telur dadar favorit. Rafa makan dengan lahap tetapi sayur buncisnya tidak Rafa makan karena Rafa kurang suka. Sabtu siang, Rafa ke dokter anak karena batuk Rafa belum sembuh juga setelah 3 minggu. Pulang dari dokter, Rafa menjemput Kakak Athar les Bahasa Inggris sekalian makan di Mall. Rafa memesan kue dadar (crepes) isi daging. Sebetulnya Rafa ingin makan kue dadar coklat seperti Kakak Athar, tapi karena lagi batuk, Rafa tidak boleh makan coklat. Untuk makan malam, Mama memesan ayam bakar madu. Rasanya enak sekali, Rafa bisa menghabiskan 2 potong paha ayam. Rafa juga suka makan sayur timun dan kerupuk karena bunyinya kriuk-kriuk.
Hari Minggu, Rafa sarapan nasi goreng dan makan ayam goreng untuk makan siang dan malam. Ayam goreng adalah makanan kesukaan Rafa. Rafa paling suka makan paha ayam, jadi bisa makan tulang muda yang renyah. Rafa juga suka makan ceker ayam.
Aku Bisa Sendiri
Kami percaya bahwa anak yang mandiri adalah anak yang berdaya. Oleh karena itu, kami mendorong Rafa untuk melakukan sendiri kegiatan sehari-hari. Mulai dari makan, minum, mandi, cebok, sikat gigi, memakai baju dan sepatu, serta membereskan mainan. Kami tidak menawarkan bantuan kalau tidak diminta atau meminta izin terlebih dahulu. Meskipun masih berantakan, tapi tidak apa-apa. Makin sering berlatih akan makin terampil.
Kami baru 1 minggu pindah ke rumah baru di Cipedak. Pada minggu ini, Rafa harus mengulang belajar mandiri karena Rafa tidak berani ke kamar mandi/toilet sendiri. Jadi, kami berusaha untuk membangun percaya diri dan keberanian Rafa seperti sebelumnya. Tidak apa-apa, Rafa. Yuk, Mama temani.
Mengapa Kami Memilih Sekolah Tetum Bunaya
Kami berkeyakinan bahwa setiap anak yang dilahirkan untuk menjadi pemimpin / khalifah di muka bumi dan mengemban “misi” khusus yang sesuai dengan kecerdasannya masing-masing. Kecerdasan yang bukan hanya diukur dari kemampuan dalam matematika, tetapi juga kemampuan yang beragam (multiple intelligence) yang sudah dianugerahkan Allah kepada anak. Oleh karena itu, pendidikan yang baik adalah yang dapat menggali potensi anak dan seyogianya berfokus pada fitrah anak. Kami mencari sekolah yang dapat mendampingi orang tua dalam menggali potensi terbaik anak.
Kami mempelajari bahwa Sekolah Tetum Bunaya memiliki Visi dan Misi yang sejalan dengan keyakinan kami dalam mendidik anak. Dari publikasi di media sosial, bahkan proses seleksi sekolah ini sendiri, kami melihat bahwa Sekolah Tetum Bunaya sangat berfokus pada anak dan memiliki perhatian yang sangat besar terhadap budaya literasi anak dengan mendorong calon orang tua menulis jurnal tentang anak, membaca buku untuk anak, bahkan menerbitkan buku-buku yang “anak-anak banget”. Hal ini yang mendorong kami semakin bersemangat untuk dapat bergabung menjadi keluarga besar Tetum Bunaya.
.: Dunia Dina :. 